--> Skip to main content

Kisah Heroik Seorang Anak Menyelamatkan Ibu dan Neneknya Saat Bencana Palu

Tulisan Ndeso, Cinta Kevin Pada Ibu Dan Nenek Dibayar Lunas Dengan Nyawanya - “Selalu ada kisah heroik di tengah bencana".

Ayub Mandala Putera yang biasa dipanggil Kevin (13 tahun) meninggal dunia sesaat setelah menyelamatkan Ibu dan neneknya dari reruntuhan rumah akibat Gempa Bumi.

Kevin meng evakuasi Ibu tercinta yang sudah penuh luka akibat tertimpa reruntuhan. Ibunya sedang memasak di dapur ketika gempa melanda rumah mereka di Sigi.

Ketika mengeluarkan Ibu dari reruntuhan, Kevin juga tertimpa reruntuhan. Namun dengan perjuangan yang berat, Kevin masih dapat menyelamatkan Sang Ibu dan Sang Nenek.

Dengan menguras kekuatan ekstra, Kevin berhasil membonceng Ibu dan Neneknya dengan motor ke lokasi terbuka dan aman untuk berkumpul dengan warga lainnya.

Beberapa jam kemudian Kevin minta ijin tidur. Sejak saat itu Kevin tidak bangun lagi dan pergi untuk selamanya.

Gempa dan Tsunami Palu

Pada hari kamis, 4 Oktober 2018, Tim Misi Kemanusiaan Yayasan Sungai Kasih bertemu dengan Bayu Gutama, kakak Kevin untuk menyampaikan turut merasakan duka yang mendalam.”

Airmata menggenang di sudut mataku. Saat membaca kisah Kevin ini, yang terlintas di hati dan pikiranku adalah betapa sayangnya Kevin pada Ibu dan Neneknya yang sudah tua.

Sama sekali tak terlintas di pikiran Kevin merasa percuma menyelamatkan orang-orang yang umurnya jauh lebih tua dari dia yang masih sangat muda belia dengan segala kesempatan hidup yang lebih besar tentunya.

Airmataku akhirnya jatuh juga. Ingatanku tertuju saat beberapa tahun yang lalu ada seorang teman yang umurnya sebaya denganku. Ibunya sakit keras gara-gara organ hatinya bermasalah.

Dokter sudah menyatakan, salah satu usaha penyembuhan bisa dilakukan dengan mencangkokkan sedikit irisan organ hati dari Sang Anak yang adalah temanku.

Jawaban temanku sungguh tak terduga. Dia tidak mau memberikan sedikit dari organ hatinya untuk kesembuhan Ibunya. Alasannya waktu itu Mama kan sudah tua, sedangkan aku masih muda. Temanku keberatan dengan segala resiko yang menyertai orang-orang yang memberikan sebagian organ tubuhnya buat orang lain.

Sang Ibu akhirnya meninggal karena organ hatinya sama sekali sudah tak bisa ditolong lagi. Campur aduk khan jadinya.

Antara marah, sedih dan jengkel melihat bagaimana bisa seorang anak yang mendapatkan anugerah kehidupan dari Tuhan lewat Ibunya justru tak mau berkorban untuk perempuan yang sudah mempertaruhkan nyawanya saat mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan dia dengan segala ketulusan.

Atas dasar itulah saya sangat terharu dan terinspirasi pada seorang anak remaja bernama Kevin ini. Anak laki-laki yang berjiwa besar, berjiwa pejuang, berjiwa pemberani dan berjiwa pengasih. Anak yang tahu diri bahwa hidupnya berasal dari Tuhan lewat Ibu dan Neneknya.

Di usianya yang sangat belia, Kevin sudah berhasil mengerti bahwa tanpa Ibu dan Nenek, Kevin takkan pernah ada di dunia ini. Atas dasar itulah Kevin tetap berusaha menyelamatkan nyawa Ibu dan Neneknya sekalipun harus ditukar dengan nyawanya sendiri.

Sebetulnya saya juga pernah mengalaminya. Beberapa tahun yang lalu, Ibuku sedang menunggu vonis antara menderita sakit osteoporosis parah atau kanker tulang belakang.

Saat kedua penyakit ini masih didalami dokter dengan serangkaian tes laboratorium, saya sudah meminta ijin pada suamiku. Jika seandainya Ibuku sakit kanker tulang belakang, maka saya akan memberikan organ tubuhku untuk kesembuhan Mamaku.

Saya bisa ada di dunia berkat Mama, untuk itu saya juga tak akan ragu menukar hidupku pada orang yang sudah dipakai Tuhan untuk memberikan nyawa padaku sekalipun Mama sudah tua dan aku masih muda. Tanpa Mama, aku takkan pernah ada di dunia ini. Karena itulah saya sangat bisa mengerti apa yang sedang dirasakan Kevin saat itu.

Hari ini mata hatikupun terbuka, kisah Kevin yang sangat menyayangi Ibu dan Neneknya ini akan menjadi inspirasi bagi kaum muda dan siapapun yang membacanya untuk bisa kembali menyadari apa yang namanya tahu diri, menjadi manusia dengan hati nurani yang baik dan beradab.

Terima kasih Kevin, pengorbananmu takkan pernah sia-sia.

Kevin

SUMBER : https://www.facebook.com/groups/Ensiklopediabebas2/permalink/293381968019822/
Cari Artikel Lainnya Di Sini
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar