--> Skip to main content

8 Tanda Terkena Kanker Ovarium. Harapan Hidupnya Hanya 1 Tahun Saja?

Tulisan Ndeso, 8 Tanda Terkena Kanker Ovarium - Kanker ovarium sudah lama dikenal sebagai jenis penyakit yang “diam-diam mematikan”. Hal ini karena sebagian besar penderitanya cenderung tidak merasakan apapun hingga akhirnya tumor berkembang menjadi lebih mematikan dan sulit untuk ditangani.

Saat tumor sudah semakin ganas, maka beberapa gejala nyata pun akan turut hadir. Seringkali tanda tersebut muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan sama sekali.

Faktanya, kanker ovarium bisa saja bersifat asimtomatik selama beberapa tahun, sehingga sangat sulit untuk didiagnosis. Resiko terkena kanker jenis ini pun semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia anda. Tumor abnormal sendiri jarang menyerang wanita yang berusia di bawah 40 tahun.

Sebagian besar kanker ovarium bisa berkembang setelah anda mengalami menopause. Separuh dari semua kasusnya bahkan ditemukan pada wanita berusia 63 tahun atau lebih. Untungnya di Indonesia sendiri, kanker ini cenderung lumayan jarang terjadi, yang mana hanya mempengaruhi kurang dari 150 ribu kasus per tahunnya.

Tetapi bukan berarti anda harus berleha-leha dalam mengatasinya. Pasalnya, sekali kanker ovarium tersebut menyerang, maka sekitar 3 dari 4 wanita yang mengalaminya hanya mampu bertahan hidup setidaknya selama 1 tahun setelah didiagnosis, dan hampir setengahnya lagi mampu hidup setidaknya selama 5 tahun.

Tanda-tanda Terkena Kanker Ovarium

Maka dari itulah, segera dapatkan pertolongan dari para ahli kesehatan jika anda merasakan beberapa tanda dan gejala kanker ovarium seperti yang sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.

Tanda-tanda Terkena Kanker Ovarium

1. Sakit di Area Perut

Tanda dan gejala paling klasik dari kanker ovarium adalah rasa sakit di area perut yang seringkali disertai dengan gas, heartburn, tekanan pada perut, perut kembung, hingga kram. Rasa mual, diare, dan konstipasi juga bisa anda alami. 

Gejala ini bisa terus hadir semenjak stadium 1 hingga stadium akhir, sehingga menjadikannya tanda yang paling membandel.

Jika anda tidak segera mendapatkan pengobatan setelah mengalami tanda yang satu ini, maka tumor bisa berkembang lebih lanjut yang mana dikenal dengan sebutan kanker ovarium metastatik.

Kondisi ini akan membuat tumor menyebar dari sel-sel di ovarium ke area yang paling jauh sekalipun, termasuk hati, cairan di sekitar paru-paru, limpa, usus, kulit, kelenjar getah bening di luar perut, hingga otak anda.

2. Nyeri Panggul

Tanda kanker ovarium terklasik kedua setelah sakit perut. Nyeri panggul yang terasa layaknya kram saat menstruasi sangatlah umum terjadi pada penderita kanker ovarium tahap awal. Jika nyeri panggul tersebut terus berlanjut terutama disertai dengan perasaan tertekan di area tersebut, maka segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosa.

Hal ini karena wanita yang memiliki tumor di area ovariumnya cenderung lebih mungkin mengalami nyeri panggul, sakit perut, perut kembung, kelelahan, dan gejala saluran kemih dibandingkan dengan wanita yang tengah sakit tanpa tumor.

Wanita dengan kanker ovarium biasanya melaporkan bahwa gejala ini muncul setiap hari dibandingkan dengan pasien klinis lainnya yang hanya mengalaminya antara 2 sampai 3 kali per bulan.

3. Perut Kembung

Sama halnya seperti kondisi lain pada umumnya, perut kembung yang terkait dengan kanker ovarium dapat menyebabkan pembengkakan yang terlihat jelas di perut. Anda pun mungkin akan merasakan sensasi kekenyangan dan sesak.

Terlebih jika tanda ini terus hadir dan membandel, maka besar kemungkinannya anda telah menderita kanker ovarium. Selain itu, tumor akan memetabolisme beberapa nutrisi yang anda dapatkan dari makanan. Alhasil, wajah pun akan nampak lebih tipis sementara perut menjadi kian membesar di saat yang bersamaan.

4. Gangguan BAB

Gangguan BAB artinya anda tidak bisa buang air besar secara lebih normal akibat dua macam jenis kondisi, yaitu konstipasi atau diare. Bahkan penderita kanker ovarium bisa saja mengalami keduanya secara bergantian.

Hal ini terjadi akibat tumor yang telah menyebar ke usus besar atau karena adanya tekanan dari penumpukan cairan sehingga mempengaruhi fungsi dari area tersebut.

Seorang ahli onkologi dan ginekologi dari Rush bernama Amina Ahmed, MD, juga mewanti-wanti kita untuk selalu berhati-hati dan jeli saat terkena konstipasi.

Selalu perhatikan setiap perubahan dalam kebiasaan buang air besar anda. Secara khusus, sembelit baru yang tak bisa diobati dengan pengobatan apapun bisa menjadi pertanda (dari kanker ovarium),” tambahnya.

5. Cairan di Perut

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Frontiers in Oncology menuliskan bahwa lebih dari sepertiga pasien kanker ovarium mengalami penumpukan cairan di perut saat mereka didiagnosis, yang kemudian kondisi ini dikenal dengan istilah asites. Gejala ini juga bisa menjadi tanda bahwa tumor telah menyebar lebih jauh.

Bahkan tumor primer yang paling terkait dengan perkembangan asites adalah kanker ovarium. Asites dalam jumlah besar pada para penderitanya biasanya menunjukkan adanya metastasis peritoneal. Oleh karenanya, sebanyak 89% kasus asites terjadi pada penderita penyakit lanjut termasuk FIGO stadium 3 dan 4.

Sebagai catatan, FIGO sendiri memiliki kepanjangan Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri, yaitu sebuah organisasi yang mengembangkan sistem penilaian untuk karsinoma endometrium. Oleh karena itulah, penghitungan seberapa abnormal dari sel-sel yang muncul akan disebut sebagai FIGO stadium 1, 2, 3, dan 4.

FIGO pun menilai bahwa asites merupakan tanda dari kanker ovarium stadium 3 atau 4 karena tingkat bahayanya yang tak boleh anda sepelekan begitu saja. Jika tak segera ditangani, maka asites tersebut dapat menyebabkan penyakit hati dan sirosis, atau bahkan kematian dengan tingkat 50%.

6. Benjolan di Perut

Sebagian besar kanker ovarium cenderung menyerang area perut, termasuk munculnya benjolan di sana. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel tumor telah menyebar hingga ke permukaan perut yang dikenal dengan sebutan peritoneum.

Peritoneum merupakan selembar jaringan transparan besar, tipis, dan fleksibel yang menutupi organ di dalam perut dan seringkali membentuk gumpalan di permukaan usus.

Bahkan kondisi ini bisa mengakibatkan anda terkena kanker peritoneal yang merusak tubuh dengan cara yang sama seperti kanker ovarium. Jadi tak heran jika para dokter pun akan merawat kedua jenis kanker ini dengan metode yang sama.

7. Kelelahan

Perasaan lelah dalam jangka panjang atau kelelahan kronis sudah digambarkan sebagai salah satu efek yang merugikan karena bisa menghambat pengobatan kanker ovarium yang tengah anda jalani.

Faktanya, hampir segala bentuk kanker bisa mendatangkan jenis tanda atau gejala yang satu ini.

8. Turun Berat Badan

Berhasil menurunkan berat badan memang bisa menjadi dambaan banyak orang, terutama bagi mereka yang berbadan gemuk. Tetapi berbeda dengan kasus kanker ovarium, penurunan berat badan ini bisa sangat merugikan dan menjadi tanda yang mematikan.

Pasalnya, penurunan berat badan ini bisa menjadi tanda umum bahwa kanker ovarium telah memasuki tahap lanjut – meskipun terdapat beberapa kasus kecil bahwa gejala ini muncul di awal-awal.

Banyak sekali faktor yang mendasarinya, dimulai dari buruknya penyerapan kalsium, terganggunya fungsi tubuh, hingga kehilangan nafsu makan saat tumor menyerang ovarium anda.

Menurut American Society of Clinical Oncology juga menjelaskan bahwa sekitar 40% penderita kanker ovarium tahap awal melaporkan penurunan berat badan yang tak diinginkan. Sementara angkanya meningkat menjadi 80% setelah kanker tersebut sampai pada tahap lanjutan.

Bahkan pada stadium 3 dan 4, kanker ovarium bisa saja menyebabkan cachexia, atau kombinasi dari hilangnya berat badan dan otot anda.

Cari Artikel Lainnya Di Sini
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar